PELATIHAN PENINGKATAN PELAYANAN LABORATORIUM DI ERA DIGITAL
LABORAN LAB TERPADU UNTIDAR IKUTI PELATIHAN PENINGKATAN PELAYANAN LABORATORIUM DI ERA DIGITAL
Yogyakarta – Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan laboratorium, Erlina Dwi Nafulani, S.TP Laboran Lab Terpadu UNTIDAR mengikuti pelatihan yang diselenggarakan di Ballroom TILC, Sekolah Vokasi UGM, Yogyakarta pada 24 Januari 2025. Pelatihan ini bertujuan mengedukasi para profesional laboratorium dalam meningkatkan pelayanan kepada pengguna dengan lebih cepat, transparan, serta efisien di era digital.
Acara dibuka dengan registrasi peserta, dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars PPLPI. Sambutan disampaikan oleh Ketua Panitia Fathurahman, ST., M.Eng, Ketua PPLPI Jateng DIY, serta Direktur SDM UGM Prof. Suadi, S.Pi., M.Agr.Sc., Ph.D., yang sekaligus membuka acara secara resmi.
Pelatihan ini menghadirkan sejumlah pemateri yang ahli di bidangnya. Materi pertama membahas pentingnya kesehatan mental bagi tenaga laboratorium dengan mengidentifikasi faktor penyebab stres seperti beban kerja tinggi dan lingkungan kerja yang kurang mendukung. Solusi yang ditawarkan meliputi penerapan pola pikir berkembang (growth mindset), membangun relasi sosial yang positif, dan mengelola stres dengan tepat.
Materi kedua menyoroti transformasi digital dalam laboratorium yang memungkinkan peningkatan efisiensi melalui penggunaan kecerdasan buatan dan sistem informasi berbasis teknologi. Proses ini mencakup penyusunan prosedur, pencatatan manajemen aset, serta optimalisasi layanan digital yang lebih efektif.
Pada sesi selanjutnya, peserta mendapatkan wawasan mengenai regulasi dan strategi dalam penulisan karya inovasi untuk peningkatan kompetensi tenaga laboratorium. Inovasi dapat berupa purwarupa alat, sistem informasi, maupun hak kekayaan intelektual seperti paten dan hak cipta. Materi ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing tenaga laboratorium dalam menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi pengelolaan laboratorium.
Sesi terakhir membahas konsep laboratorium yang lebih efektif, inovatif, dan terintegrasi. Implementasi Teaching Factory (Tefa) menjadi solusi dalam mengembangkan laboratorium yang mandiri dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Model ini mendorong kerja sama dengan industri, modernisasi fasilitas, serta sistem bisnis yang berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi tenaga laboratorium dan mahasiswa.
Pelatihan ini memberikan wawasan berharga bagi para profesional laboratorium dalam meningkatkan pelayanan, efisiensi kerja, serta pengelolaan laboratorium berbasis digital. Dengan pendekatan inovatif dan berkelanjutan, laboratorium dapat berkembang lebih modern, mendukung tenaga kerja yang kompeten, serta memberikan kontribusi nyata bagi dunia akademik dan industri.